Menjadi seorang desainer harus bisa memadukan kedisiplinan antara seni dan visual, bisnis dan pemasaran. Hal tersebut secara tidak langsung menjadi bagian dari psikologi desain visual dan bisnis. Hal pertama yang perlu dilakukan dalam membuat desain sesuai keinginan klien yang dituju adalah memahami kebutuhan klien tersebut dari sisi psikologi konsumen & branding market. Untuk itu, sebagai desainer perlu mengetahui pentingnya riset & ilmu dalam mendesain.
Dalam ilmu psikologi dikenal dengan nama Gestalt Theory/ Gestalt Therapy (Gestalt Principles of Design). Teori Gestalt banyak dipakai dalam proses penting dalam desain dan cabang seni rupa lainnya, karena banyak menjelaskan bagaimana persepsi visual bisa terbentuk. Gestalt theory dibangun oleh 3 ilmuwan asal Jerman yaitu Kurt Koffka, Max Wertheimer, dan Wolfgang Köhler. Menurut teori Gestalt otak manusia cenderung menghubungkan atau menggabungkan apa yang dilihatnya menjadi satu kesatuan yang utuh.
Teori Gestalt beroposisi terhadap teori strukturalisme. Teori Gestalt cenderung berupaya mengurangi pembagian sensasi menjadi bagian-bagian kecil (Carlson dan Het 2010). Teori Gestalt menjelaskan bagaimana secara psikologi seseorang mencerna apa yang dilihatnya. Dengan memahami prinsip kerja kecenderungan persepsi visual manusia melalui Gestalt, desainer dapat memahami bagaimana fungsi sampainya suatu pesan terhadap audiens. Desainer yang baik tentunya memikirkan desain yang memiliki struktur persepsi yang jelas dan benar-benar mudah dipahami oleh orang-orang yang melihat dan berinteraksi terhadap desain tersebut.
Apa yang orang lihat dan rasakan adalah dua hal yang sangat berbeda. Yang pertama adalah pengalaman estetika dan visual yang terakhir adalah masalah psikologis. Desain grafis yang baik membutuhkan keduanya, jadi desainer membutuhkan lebih dari sekedar pemahaman dasar tentang mendesain agar pekerjaan mereka memberikan kesan dan hasil yang berkesan untuk klien & menjadi branding image yang solid.
Berikut ini adalah 5 prinsip psikologis yang paling penting untuk desain grafis terutama desain logo:
- Visual yang menyenangkan memengaruhi pengambilan keputusan dan meningkatkan fungsi.
Visual sebuah desain memiliki dampak yang sangat besar pada kesan keseluruhan suatu produk, dan bahkan dapat meningkatkan kegunaan melalui persepsi pengguna. Penulis desain dan profesor (dan mantan mahasiswa psikologi) Don Norman menjelaskan bahwa visual adalah pengaruh dominan dalam cara kita mengambil keputusan. Kesan positif pada suatu produk atau gambar membuat otak pengguna dalam keadaan rileks dan bahagia.
- Terlalu banyak pilihan tidak akan pernah cukup.
Pengguna menginginkan pilihan sebanyak mungkin, karena semakin banyak pilihan yang tersedia, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan. Hukum Hick mengingatkan para desainer untuk hanya memasukkan elemen yang diperlukan. Elemen tambahan yang tidak memiliki makna tidak akan memiliki fungsi apapun selain membebani pikiran pengguna.
- Komunikasi visual adalah bahasa universal
Seperti halnya komunikasi verbal, apa yang Anda katakan dengan visual bergantung pada seberapa baik Anda berbicara bahasa tersebut. Makna dari elemen visual itu berakar dalam pada psikologi. Misalnya,warna merah sering dikaitkan dengan darah, sehingga dikaitkan dengan keadaan darurat, peringatan, dan kewaspadaan. Terlepas dari apakah Anda telah mempelajari makna “tersembunyi” dari visual.
( Sumber : https://99designs.com.sg/blog/tips/psychology-design/ )
Psikologi Font Dalam Desain Logo
Pemilihan font memiliki dampak psikologis pada pengguna. Emosi yang dihasilkan dari pemilihan font berhubungan dengan bentuk huruf dan respon psikologis. Word Art online adalah salah satu alat yang paling sering digunakan untuk bekerja atau menghasilkan gaya kata atau font yang berbeda. Saat menggunakan font untuk bisnis, pilih font dengan “kepribadian” yang tepat. Apa pun pilihan font, itu harus sesuai dengan harapan pelanggan ketika mereka berusaha menemukan merek Anda.
Laboratorium Penelitian Kegunaan Perangkat Lunak di Universitas Negeri Wichita menjalankan penelitian yang meneliti sifat-sifat orang yang berasosiasi dengan berbagai jenis huruf. Font tradisional termasuk Arial atau Times New Roman dikategorikan sebagai “stabil” dan “dewasa”, tetapi juga dianggap “tidak imajinatif” dan “konformis”. Sebaliknya, font “muda” dan “kasual” seperti Comic Sans juga dianggap “bahagia” dan “kasual”.Font untuk logo bisnis harus berfungsi tradisional dan bersih. Surat, email, dan kartu nama memberi kesan bahwa bisnis anda dapat dipercaya dan kredibel.
Psikologi Bentuk Dalam Desain Logo
Bentuk terbagi dalam 3 kategori yaitu, geometris, abstrak / simbolis dan organik. Dan mereka semua memiliki makna psikologis mereka sendiri. Berikut ini penjelasannya :
- Bentuk Geometris
Bentuk geometris terdiri dari,Kotak, lingkaran, dan segitiga sama kaki yang akurat dan cenderung tidak muncul di alam. Jadi, menggunakan bentuk-bentuk ini berarti mengomunikasikan rasa keteraturan dan kekuatan.
- Bentuk abstrak atau simbolis
Simbol adalah bentuk sederhana untuk mewakili sesuatu yang spesifik dalam suatu budaya. Dan juga simbol sangat diandalkan sebagai bahasa visual. Berikut beberapa contoh simbol yang umum digunakan yaitu, bintang, hati dan panah.
- Bentuk Organik
Bentuk organik terdiri dari unsur-unsur yang ada di alam seperti, batu, daun, kulit pohon, tanah, air, api, dan sebagainya. Kategori ini juga bisa meliputi semua bentuk non-simbolis yang tidak beraturan dan mengandung unsur alam.Profesor Sunday Moulton, PhD menjelaskan, Bentuk organik ditentukan dengan tidak diatur oleh pola atau dimensi yang tepat dalam sudut, kurva, atau panjang garisnya. Faktanya, mereka seperti bentuk yang kita temukan di alam dengan semua unsur alami dan kebebasan yang mungkin terlihat dalam formasi batuan, cabang pohon, atau daun.
Psikologi Garis Dalam Desain Logo
Garis menciptakan definisi dan bentuk. Mereka mengkomunikasikan arah. Tapi selain itu, garis juga bisa banyak berkomunikasi secara estetis. Garis adalah dasar dari semua gambar. Ini adalah elemen visual seni yang pertama dan paling serbaguna. Garis dalam sebuah karya seni dapat digunakan dengan berbagai cara.Garis dapat digunakan untuk membuat bentuk, pola, struktur, pertumbuhan, kedalaman, jarak, ritme, gerakan, dan berbagai emosi.
( Sumber : https://www.crowdspring.com/blog/logo-design-psychology/ )
Psikologis Dalam Warna Desain
Psikologi warna digunakan untuk menganalisis emosi dan sifat yang dihasilkan oleh warna atau berbagai kombinasi warna tersebut. Dan setiap warna mempunyai sisi positif dan negative yang harus diketahui makna dan tujuan orang tersebut. Jadi, seorang web designer harus mengerti dan memahami psikologi warna ini.
- Psikologi Warna Merah
Warna merah berpengaruh pada produktivitas, perjuangan, persaingan, keberanian dan juga memicu adrenalin. Sisi positifnya yaitu, energy, kekuatan, tenaga, hasrat, cinta, keberanian, patriot, kemerdekaan, aktif, agresif, kemauan keras, penuh gairah dan dominasi. Sedangkan sisi negatifnya yaitu, kekejaman, darah, iblis, perang, kekerasan, anarki, siksaan dan api.
- Psikologi warna Jingga
Warna jingga atau oranye menstimulasi metabolisme menimbulkan rasa bahagia, melambangkan keceriaan, antusias dan kreativitas. Warna ini cocok untuk mempromosikan produk makanan atau untuk menegaskan bahwa ini adalah produk yang benar-benar berkualitas. Sisi positifnya yaitu, kehangatan, bersemangat, ceria, keseimbangan, dan musim gugur. Sisi negatifnya yaitu, mencari perhatian.
- Psikologi warna Kuning
Warna kuning mempunyai sifat yang aktif, sangat mencolok, leluasa dan santai, berubah-ubah tapi penuh harapan, mempunyai cita-cita dan semangat yang tinggi setinggi langit.Sifat spontan dan toleransi yang tinggi juga menjadi ciri khas, inilah yang menggambarkan warna kuning. Sisi positifnya, keceriaan, emas, kekayaan, keberuntungan, kehidupan, dan santai. Sisi negatifnya, kebohongan, pengecut, cemburu, iri hati, pengkhianat, penipuan, resiko buruk.
- Psikologi warna Hijau
Warna hijau adalah warna yang sangat tenang, melambangkan alam, pertumbuhan, kesegaran, dan harapan. Mata juga lebih mudah menangkap warna ini karena tidak seaktif warna yang lain.Selain itu hijau juga mempunyai arti adanya suatu keinginan, ketabahan, rasa bangga, superior dan keras hati serta mempunyai kepribadian yang keras untuk berkuasa. Sisi positifnya, alam, lingkungan hidup, pertumbuhan, stabil, santai, kesuburan, segar, simpati, muda, sehat dan sejuk. Sisi negatifnya, cemburu, nasib buruk, iri hati, benci, licik dan gila.
- Psikologi warna Biru
Biru melambangkan keterbukaan, kecerdasa, dan keyakinan. Efek psikologisnya, bisa menenangkan emosi seseorang, tetapi juga dapat menurunkan nafsu makan. Warna biru kurang cocok untuk produk makanan.Tetapi biru adalah warna yang universal karena berkaitan dengan langit dan laut, sangat cocok digunakan untuk membuat website, perusahaan penerbangan, ac, dan kapal pesiar.Sisi positifnya, kepercayaan, kesetiaan, pengabdian, ketenangan, kedamaian, kesejukan, laut, langit, harmoni, kebersihan, percaya diri, penyembuhan, adil dan konsisten.Sisi negatifnya, kesedihan, dingin, depresi, penurunan vitalitas, ragu, dan kaku.
- Psikologi warna Ungu
Warna ungu pada masa lalu sangat sulit untuk dibuat bahan baju sehingga hanya keluarga raja lah yang memilikinya.Sampai saat ini warna ungu masih melambangkan kesejahteraan dan kemewahan.Sisi positifnya, kebangsawanan, kaisar, perubahan,, spiritual, sabar dan nostalgia. Sisi negatifnya, kesombongan, angkuh, kejam kasar, duka cita dan janda.
- Psikologi warna Putih
Putih melambangkan kesempurnaan, terang, bersih, suci dan murni.Warna putih di Cina dan India melambangkan kematian, sedangkan untuk umat muslim melambangkan kesucian. Sisi positifnya, kesucian, kebersihan, kemurnian, kesederhanaan, damai, kebaikan, kedisiplinan, musim dingin, malaikat.Sisi negatifnya, kematian, dingin dan hampa.
- Psikologi warna Hitam
Meskipun warna hitam sering dikonotasikan negatif, tapi warna hitam juga sangat powerful, elegan dan kuat tergantung anda menggunakannya untuk apa.Sisi positifnya, Kekuatan, keanggunan, kemewahan, elite, misteri, kecanggihan, kemakmuran, keras dan kokoh.Sisi negatifnya, setan, jahat, dosa, duka cita, pemarah dan penyesalan.
- Psikologi warna abu-abu
Warna abu-abu adalah warna yang netral dan bisa dikombinasikan dengan warna apapun. Sisi positifnya, Intelektual, cerdas, bersih, kokoh, tenang, seimbang, masa depan, dan bijaksana. Sisi negatifnya, bosan, tua, kesedihan, kuno, lamban dan lemah.
Jadi apa logo Anda sudah memiliki sisi psikologi yang erat dengan klien/ konsumen Anda ? Jika belum, yuuk hubungi kami segera untuk desain logo terbaik bagi Anda di nomor yang sudah tertera di web ya.
Semoga Ilmu Bermanfaat